KORESPONDEN INDONESIA – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk fokus pada mitigasi bencana guna mengurangi risiko bencana di Aceh. Hal tersebut disampaikan dalam seminar internasional yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh pada Rabu, 6 November 2024. Seminar ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran tentang pentingnya manajemen pengurangan risiko bencana di wilayah yang rawan bencana seperti Aceh.
Dalam sambutannya, Safrizal menegaskan bahwa Aceh terletak di kawasan cincin api Pasifik, yang membuatnya sangat rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi.
“Tsunami Aceh 2004 adalah bencana terbesar dalam seratus tahun terakhir, tetapi pada saat itu banyak dari kita yang tidak tahu apa itu tsunami,” ujar Safrizal.
Ia menambahkan, peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran penting untuk memperkuat sistem mitigasi bencana di masa depan.