KORESPONDEN INDONESIA – Aceh terus menunjukkan potensinya sebagai salah satu provinsi unggulan di sektor perkebunan. Dengan luas lahan perkebunan mencapai 1.078.728 hektar, Aceh tidak hanya menjadi penghasil kelapa sawit utama, tetapi juga memiliki 61 pabrik sawit yang tersebar di 12 kabupaten/kota. Potensi besar ini menjadi tumpuan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis keberlanjutan.
Plt Sekretaris Daerah Aceh, Muhammad Diwarsyah, dalam peringatan Hari Ulang Tahun Perkebunan ke-67, menegaskan bahwa sektor perkebunan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Aceh. “Aceh harus mempersiapkan segala sesuatu dari hulu hingga hilir untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani. Hal ini selaras dengan tema HUT Perkebunan ke-67, yakni Mewujudkan perkebunan berkelanjutan untuk ketahanan pangan dan energi menuju Indonesia emas 2045,” ujar Diwarsyah.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah bersama mitra telah menyusun roadmap kelapa sawit berkelanjutan 2023-2045, termasuk Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan hingga 2026. Dokumen ini ditopang dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 17 Tahun 2024, yang menjadi dasar pengelolaan sawit berkelanjutan.