KORESPONDEN INDONESIA – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Utara pada Selasa, 10 Desember 2024. Dalam kunjungan tersebut, Amran menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) senilai Rp30 miliar untuk mendukung produktivitas sektor pertanian di daerah tersebut.
Bantuan alsintan yang diberikan meliputi berbagai jenis peralatan modern yang bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi kerja para petani di Aceh Utara. Di antaranya adalah 89 unit traktor roda empat, 456 unit traktor roda dua, 49 unit combine harvester besar, 740 unit handsprayer, 3 unit ricetransplanter, 2.353 unit pompa air, serta benih padi dan jagung hibrida. Semua bantuan ini akan diterima oleh 10 kelompok brigade pangan yang tersebar di wilayah Aceh Utara.
Bersama Plt Sekretaris Daerah Aceh, Muhammad Diwarsyah, serta Pangdam Iskandar Muda, Niko Fahrizal, dan Anggota DPR RI asal Aceh, T. A Khalid, Amran Sulaiman melaksanakan serangkaian kegiatan, termasuk mengunjungi lokasi optimasi lahan rawa menjadi sawah di Gampong Nga Matang Ubi, Kecamatan Lhoksukon. Program ini bertujuan untuk mengubah lahan rawa yang sebelumnya kurang produktif menjadi sawah yang dapat mendukung ketahanan pangan daerah.
Dalam apel brigade pangan yang diadakan di Kantor Bupati Aceh Utara, Amran memberikan motivasi kepada lebih dari seratus anggota brigade pangan yang hadir, serta Babinsa dan penyuluh pertanian. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pentingnya kerja keras dan kerja cerdas dalam mendukung petani agar dapat mencapai swasembada pangan.
Aceh Utara Dapat Bantuan Alsintan Canggih Senilai Rp30 Miliar
Amran menekankan bahwa bantuan alsintan yang disalurkan, senilai total Rp30 miliar, akan mendukung peningkatan produktivitas lahan pertanian seluas 200 hektar yang dikelola oleh setiap kelompok brigade pangan. Dia berharap dengan adanya peralatan modern tersebut, para petani di Aceh Utara dapat lebih efisien dalam mengelola hasil pertanian mereka.
Selain itu, Amran juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, produksi pertanian di Aceh Utara meningkat sebesar 51% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini berkat kerjasama berbagai pihak dan program seperti pompanisasi serta optimasi lahan yang telah dijalankan selama ini.
Dalam rapat koordinasi yang digelar, Menteri Amran juga meminta agar pembangunan dan perbaikan infrastruktur irigasi dilakukan agar distribusi air ke lahan pertanian berjalan dengan lancar, mengingat irigasi yang baik merupakan kunci utama untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan.
“Jika semua itu terwujud, Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia,” pungkas Amran.***