KORESPONDEN INDONESIA – Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Besar terus berinovasi untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di jalan utama Pasar Induk Lambaro. Langkah ini diambil sebagai upaya mengurangi penumpukan kendaraan, khususnya pada jam-jam sibuk di pagi hari.
Fahrul, Kepala Bidang Pengendalian Operasional (Dalops) Dishub Aceh Besar, menjelaskan bahwa Pasar Induk Lambaro menjadi salah satu kawasan yang sering mengalami kemacetan parah, terutama saat pagi hari ketika aktivitas pasar mulai berjalan. “Kami melakukan rekayasa jalan setiap pagi untuk mengurangi kemacetan di Pasar Induk Lambaro. Ini adalah solusi jangka pendek agar arus lalu lintas lebih lancar,” ujar Fahrul. Jumat, 8 November 2024.
Rekayasa lalu lintas tidak hanya diterapkan di kawasan pasar saja, tetapi juga di beberapa persimpangan rawan kecelakaan, seperti di persimpangan Seulimuem – Jantho dan Kota Jantho. Di lokasi-lokasi ini, Dishub Aceh Besar menambah jumlah petugas untuk memastikan arus lalu lintas tetap teratur. Beberapa persimpangan yang belum dilengkapi dengan rambu-rambu menjadi perhatian khusus, sehingga petugas Dishub dilibatkan langsung dalam pengawasan. “Kami fokus mengatur lalu lintas di persimpangan yang belum memiliki rambu-rambu, seperti di Seulimuem dan Kota Jantho, yang dikenal rawan kecelakaan,” jelas Fahrul.
Selain itu, rekayasa jalan di sekitar sekolah dilakukan untuk menjaga keselamatan pelajar yang sedang berangkat atau pulang sekolah. “Setiap hari, kami pastikan lalu lintas di sekitar sekolah berjalan lancar dan aman, mengingat banyaknya kecelakaan yang terjadi di area tersebut,” tambah Fahrul.
Tak hanya itu, Dishub Aceh Besar juga melaksanakan razia ketertiban lalu lintas secara rutin bersama dengan Satlantas Aceh Besar. Razia ini digelar dua kali seminggu untuk menertibkan kendaraan umum yang belum memenuhi kewajiban administratif, seperti retribusi dan izin operasional.***
