Meski kini telah menjadi perwira Polri, Safi’i tetap melanjutkan aktivitas mulianya di sela-sela tugasnya. Baginya, membantu masyarakat adalah bentuk pengabdian yang tidak boleh berhenti. “Meskipun saya sibuk, kegiatan ini adalah panggilan hati. Saya ingin memberikan kehidupan yang lebih bermartabat bagi mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.
Proses pembuatan prostetik dilakukan dengan teliti, mulai dari pengukuran hingga penyelesaian. Safi’i memastikan prostetik yang ia buat dapat digunakan dengan nyaman dan membantu penggunanya untuk kembali beraktivitas.
Aksi kemanusiaan Safi’i mendapat apresiasi luas dari masyarakat dan rekan-rekannya. Kepedulian dan dedikasinya dianggap sebagai contoh nyata bahwa Polri hadir untuk melayani dan melindungi masyarakat dalam segala aspek kehidupan.
“Ini adalah bentuk pengabdian Polri yang sesungguhnya. Saya berharap bisa menginspirasi orang lain untuk saling peduli dan membantu,” tutupnya.***