Pentingnya keamanan selama acara ini menjadi prioritas utama bagi aparat kepolisian. Joko menambahkan bahwa Polda Aceh mengerahkan sekitar 350 personel dari berbagai satuan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa kegiatan ini berlangsung dengan aman, menjaga lokasi, serta menjaga kelancaran arus lalu lintas di sekitar venue,” tegasnya.
Dengan adanya pengamanan yang ketat, masyarakat yang hadir merasa tenang dan fokus menyimak jalannya debat. Acara ini menjadi platform penting bagi para kandidat untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berargumentasi dan menjawab pertanyaan dari panelis serta publik. Banyak warga yang berharap bisa mendapatkan gambaran jelas mengenai arah pembangunan Aceh ke depan melalui debat ini.
Melihat antusiasme masyarakat, diharapkan debat selanjutnya akan terus memberikan kesempatan bagi calon pemimpin untuk berinteraksi langsung dengan pemilih. Keberhasilan penyelenggaraan debat ini tidak hanya mencerminkan kedewasaan demokrasi di Aceh, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menentukan masa depan daerah.***