KORESPONDEN INDONESIA – Bagi banyak wanita, berkumpul dengan teman-teman untuk mengobrol atau “ngerumpi” adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan. Tanpa disadari, kebiasaan ini sering kali berkembang menjadi perbincangan yang tidak bermanfaat, bahkan berbahaya bagi kehidupan rumah tangga. Tahukah Anda bahwa ngerumpi bisa mengurangi rasa syukur terhadap suami dan kehidupan kita sendiri? Mari kita simak nasihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memberikan petunjuk tentang pentingnya menjaga lisan dan menghindari pembicaraan yang sia-sia.
Apa Itu Ngerumpi?
Ngerumpi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti mengobrol sambil bergunjing, sering kali dalam kelompok kecil. Kegiatan ini bisa terlihat sepele, bahkan menjadi kebiasaan yang dianggap wajar. Namun, tanpa disadari, ngerumpi bisa mengarah pada obrolan yang tidak bermanfaat dan lebih parah lagi, menjadi ghibah atau bergunjing tentang orang lain, terutama pasangan hidup kita.
Ngerumpi Bisa Menurunkan Rasa Syukur
Dalam kehidupan rumah tangga, wanita sering kali terlibat dalam percakapan dengan teman-teman yang membahas masalah keluarga, suami, atau kehidupan rumah tangga orang lain. Misalnya, jika dalam percakapan teman-teman membicarakan betapa perhatian atau kaya pasangan mereka, kita mungkin tanpa sadar mulai membandingkan dan merasa kurang puas dengan apa yang kita miliki.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita agar tidak lupa bersyukur kepada suami. Beliau bersabda, “Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup)” (HR. An-Nasa’i). Hadis ini mengingatkan kita bahwa ketidakpuasan yang timbul akibat perbincangan yang tidak sehat bisa mengarah pada hilangnya rasa syukur terhadap pasangan kita.

















