“Konsep pertanian terpadu yang kami terapkan ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada, baik itu lahan pertanian maupun pekarangan rumah. Kami berharap ini dapat menjadi model bagi petani di Aceh Besar, agar mereka bisa lebih mandiri dalam mengelola hasil pertanian,” tambahnya.
Potensi hasil panen jagung manis di Aceh Besar sangat menjanjikan, dengan estimasi produksi mencapai 15 hingga 20 ton per hektar. Pada panen perdana kali ini, kualitas jagung yang dihasilkan pun terbilang sangat baik, dengan bongkol yang besar dan isi yang penuh. Meskipun masih dalam keadaan mentah, rasa jagung tersebut sudah terasa manis dan siap untuk dipasarkan ke konsumen.
Iswanto menekankan pentingnya untuk terus mengembangkan konsep pertanian seperti ini, mengingat fluktuasi harga bahan pokok yang terkadang tidak menentu. Dengan diversifikasi pertanian, kebutuhan pangan dan perekonomian rumah tangga petani bisa lebih terjamin, sekaligus memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan di Aceh Besar.
Pj Bupati Ajak Warga Aceh Besar Maksimalkan Lahan Kosong
Pj Bupati juga mengimbau masyarakat Aceh Besar yang memiliki lahan kosong atau belum dimanfaatkan dengan maksimal, baik itu di kebun atau pekarangan rumah, untuk mulai menanam komoditas tanaman hortikultura. “Dengan cara ini, masyarakat bisa menghasilkan produk pertanian yang tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga memiliki potensi pasar yang luas,” tandasnya.***