KORESPONDEN INDONESIA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh nomor urut 02, Muzakir Manaf dan H. Fadhullah, menggunakan hak pilih mereka pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh, Rabu, 27 November 2024, di dua lokasi berbeda. Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualim, mencoblos di Banda Aceh, sementara H. Fadhullah, atau Dek Fadh, menggunakan hak pilihnya di Pidie.
Mualim tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04, yang berlokasi di SDN 56 Gampong Lamglumoang, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, sekitar pukul 09.30 WIB. Ia tampak mengenakan kemeja cokelat dan datang dengan wajah tenang. Seusai memberikan suaranya, Mualim menyampaikan bahwa hari ini adalah momen penentuan dari perjuangan panjang mereka selama masa kampanye.
“Hari ini adalah penentuan akhir dari perjuangan yang kita lakukan. Keputusan ada di tangan rakyat Aceh, siapa yang layak memimpin untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk memilih dengan hati nurani dan mendukung calon yang benar-benar peduli pada kemakmuran rakyat Aceh.
Di lokasi berbeda, Dek Fadh mencoblos di Gampong Blang Baru, Kecamatan Glumpang Baru, Kabupaten Pidie. Mengenakan busana sederhana, mantan anggota DPR RI dua periode ini juga mengajak masyarakat Aceh untuk menjaga kejujuran dan keamanan selama proses pemilu berlangsung.
“Kami percaya masyarakat Aceh akan memilih pemimpin yang terbaik untuk kemajuan Aceh. Terima kasih atas dukungan dan partisipasi yang diberikan. Mari kita kawal bersama proses ini hingga selesai, agar tidak ada kecurangan yang merugikan hasil akhir,” kata Dek Fadh.
Ia menambahkan, satu suara sangat berharga dan berpotensi menentukan hasil akhir. Oleh karena itu, Dek Fadh mengimbau seluruh masyarakat untuk mengawasi jalannya pemilu dengan penuh tanggung jawab.
Di akhir keterangannya, Dek Fadh juga mengingatkan para pendukungnya untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha memperkeruh suasana. “Pemilu ini adalah milik kita bersama. Mari kita jaga kondusivitas demi Aceh yang damai dan demokratis,” tutupnya.***