“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari pemerintah Aceh. Kami berharap kehadiran Pj Gubernur dapat memberikan semangat serta memastikan acara berjalan lancar. Kami juga ingin masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia dapat langsung menyaksikan dan merasakan suasana damai di Aceh,” ujar Hamid.
Tidak hanya itu, Hamid menambahkan bahwa FKUB seluruh Indonesia mengharapkan FKUB Aceh sebagai tuan rumah pertemuan nasional yang dapat memperlihatkan kondisi Aceh sebenarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yuswar, anggota FKUB Aceh yang mewakili umat Buddha, menekankan pentingnya pertemuan nasional FKUB ini sebagai momentum untuk mengubah persepsi negatif tentang Aceh. Menurutnya, masih banyak orang di luar Aceh yang memiliki asumsi kurang tepat tentang kondisi keamanan dan toleransi di Aceh.
“Saya sebagai etnis Tionghoa dan beragama Buddha merasa sangat nyaman tinggal di Aceh. Banyak orang berpikir Aceh tidak kondusif atau tidak toleran terhadap perbedaan, padahal kami hidup rukun dan damai di sini. Saya harap, dengan silaturahmi nasional ini, masyarakat dari luar Aceh bisa melihat sendiri kondisi yang sebenarnya,” ungkap Yuswar.
Dalam audiensi tersebut, turut hadir mendampingi Pj Gubernur, Plh Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh, dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Aceh, Syakir, serta beberapa pejabat penting lainnya.***