...
Gotong Royong! TNI & Warga Perbaiki Jembatan di Ketambe Pj Wali Kota Banda Aceh Salat Subuh Bareng Warga Beurawe Pangdam IM Ajak Tingkatkan Keimanan di Isra Mi’raj Khairul Huda dan Imam Munandar Kunjungi Muslem Ulka Indra Sjafri Ungkap Strategi Jelang Duel Lawan Suriah Timnas U-20 Indonesia Belajar dari Kekalahan, Fokus Lawan Suriah

Aceh

Sekolah Samara untuk Muda-Mudi Aceh, Cegah KDRT!

badge-check


					PJ Ketua TP- PKK Aceh Hj. Safriati,S. Si, M.Si Membuka acara Seminar Sekolah Keluarga Samara dengan tema menggapai pernikahan bahagia, sesuai syari’at dan Hukum Nasional,  di Anjong Mon Mata, pendopo Gubernur Aceh, Kamis, 14 November 2024. Foto: Ist Perbesar

PJ Ketua TP- PKK Aceh Hj. Safriati,S. Si, M.Si Membuka acara Seminar Sekolah Keluarga Samara dengan tema menggapai pernikahan bahagia, sesuai syari’at dan Hukum Nasional, di Anjong Mon Mata, pendopo Gubernur Aceh, Kamis, 14 November 2024. Foto: Ist

KORESPONDEN INDONESIA — Dalam upaya mengatasi tingginya angka perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Aceh, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh meluncurkan Sekolah Keluarga Samara, sebuah program yang membekali generasi muda dengan pengetahuan berumah tangga. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Ketua PKK Aceh, Hj. Safriati, S.Si, M.Si, pada Kamis, 14 November 2024, di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh.

Menurut Safriati, Sekolah Samara hadir untuk membekali anak muda dengan keterampilan dan wawasan agar siap membangun keluarga harmonis yang bebas dari KDRT dan konflik rumah tangga. “Program ini penting untuk membekali pemuda-pemudi Aceh yang ingin berkeluarga, agar pernikahan mereka nantinya berjalan bahagia dan rukun,” ungkapnya.

Cegah Perceraian, PKK Aceh Adakan Sekolah Samara

Safriati menambahkan bahwa tingginya angka perceraian di Aceh sering disebabkan oleh faktor seperti kekerasan, perselingkuhan, ekonomi, dan judi online. Ia berharap program Sekolah Samara ini dapat memperkuat ikatan rumah tangga dan meningkatkan kebahagiaan keluarga di Aceh.

Selain itu, ia juga mengajak para peserta menjadi “duta keluarga samara” dengan membagikan ilmu yang mereka peroleh kepada teman-teman sebaya. “Kami berharap program ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta, tapi juga tersebar ke masyarakat luas melalui para peserta,” ujarnya.

Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, ST, M.I.F.P., yang turut hadir dalam acara ini, menyatakan bahwa program ini sangat relevan dengan upaya mengatasi masalah sosial yang kian kompleks. Menurutnya, kurangnya pengetahuan mengenai kehidupan rumah tangga sering kali menjadi akar masalah KDRT. “Baitul Mal Aceh bangga terlibat dalam program ini dan mendukungnya melalui alokasi anggaran dari zakat masyarakat,” tutur Haikal.

Rangkaian acara pembukaan turut dimeriahkan dengan seminar bertema “Menggapai Pernikahan Bahagia, Sesuai Syariat dan Hukum Nasional,” yang dihadiri oleh 150 peserta. Seminar ini menghadirkan sejumlah pakar, antara lain Prof. Dr. M. Nasir Yusuf, MA, yang membahas perencanaan keuangan dalam keluarga; dr. Rizkia Aditya, SpOG, yang memaparkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi; dan Gamal Akhyar, Lc, M.HI, yang menyampaikan tentang Fiqh Nikah dan problematikanya.

Program inti Sekolah Samara ini akan berlangsung selama tiga hari di Kantor PKK Aceh, dengan 50 peserta yang akan menerima pelatihan intensif. Mereka akan mempelajari berbagai aspek dalam berumah tangga, mulai dari persiapan pernikahan, komunikasi efektif, hingga cara memetakan dan menyelesaikan konflik rumah tangga.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gotong Royong! TNI & Warga Perbaiki Jembatan di Ketambe

30 Januari 2025 - 14:56 WIB

Pj Wali Kota Banda Aceh Salat Subuh Bareng Warga Beurawe

27 Januari 2025 - 11:00 WIB

Subuh

Pangdam IM Ajak Tingkatkan Keimanan di Isra Mi’raj

27 Januari 2025 - 10:00 WIB

Khairul Huda dan Imam Munandar Kunjungi Muslem Ulka

27 Januari 2025 - 09:30 WIB

BSI Perkuat Layanan Kas Negara Bareng Kemenkeu RI

26 Januari 2025 - 15:30 WIB

Kas negara
Trending di Aceh