KORESPONDEN INDONESIA – Kreativitas dan semangat seni dari siswa-siswa di Aceh Besar akan ditampilkan dalam acara yang sangat dinantikan, yaitu Festival Seniman Masuk Sekolah dan Festival Tunas Bahasa Ibu. Festival ini dirancang untuk memberikan platform bagi ratusan siswa untuk menunjukkan bakat mereka dalam seni dan budaya. Acara tersebut akan dilaksanakan selama empat hari, mulai dari tanggal 5 hingga 8 November 2024, bertempat di Lapangan Bola Kaki Indra Alam, Kecamatan Indrapuri.
Sebanyak 645 siswa dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, akan terlibat dalam festival yang penuh warna ini. Acara ini melibatkan 73 sekolah di Aceh Besar dan diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan mengembangkan seni serta budaya lokal. Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Bahrul Jamil, festival ini adalah bagian dari upaya untuk menumbuhkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni. Ia berharap bahwa kegiatan ini akan meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya di kalangan anak-anak.
Ayo Datang! Festival Seni Aceh Tampilkan Bakat Siswa!
Selama festival berlangsung, akan ada berbagai kegiatan menarik yang disiapkan. Pameran seni hasil karya siswa, pentas seni yang menampilkan tarian, musik, dan drama, serta nonton bareng film hasil karya Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) akan digelar.
Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman berharga bagi para peserta dan penonton. Cut Jarita Susanti, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Aceh Besar, menegaskan pentingnya acara ini sebagai wadah untuk mengembangkan kreativitas siswa.
Selain itu, festival ini juga akan diisi dengan Festival Tunas Bahasa Ibu, yang bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah melalui lomba-lomba yang menarik. Enam cabang lomba, termasuk mendongeng, pidato, dan stand-up comedy, akan diadakan untuk mengajak siswa lebih mengenal dan mencintai bahasa serta budaya mereka.
Agus Jumaidi, penanggung jawab Tunas Bahasa Ibu, menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa bangga siswa terhadap warisan budaya lokal.
Pentingnya pelestarian seni dan bahasa daerah tidak bisa dipandang sebelah mata. Di tengah arus modernisasi, upaya menjaga dan mengembangkan budaya lokal menjadi sangat relevan. Melalui festival ini, siswa diharapkan tidak hanya bisa berkompetisi, tetapi juga dapat belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya yang ada. Dengan adanya dukungan dari sekolah dan masyarakat, semangat untuk berkarya di bidang seni akan terus ditumbuhkan.
Dengan demikian, generasi muda akan lebih siap untuk menjadi penerus budaya yang dapat mempertahankan identitas lokal.***